Bicara soal aktivitas di bulan Ramadhan, bagi Naga, vokalis Lyla, tak ada bedanya dengan aktivitas seperti hari biasa. Walau bulan tersebut adalah bulan penuh ampunan dan juga umat muslim diwajibkan untuk berpuasa satu bulan lamanya, namun demikian hal itu bukan menjadi alasan untuk menjadi 'loyo' dan tak produktif dalam menghasilkan karya.
"Seperti biasanya aja sih, karena puasa bukan berarti harus diam-diam saja di rumah, toh aktivitasnya kalau diniatkan bismilahirohmannirohim InsyaAllah akan jadi ibadah juga," ujarnya saat ditemui usai acara DAHSYAT, Studio RCTI, Jakarta Barat, Senin (2/8).
Naga melanjutkan, persiapan untuk bulan puasa yang paling pertama adalah niat dan kemudian persiapan secara fisik, seperti misalnya mengonsumsi vitamin.
"Persiapan bulan puasa ya paling pertama niat ya, mau beribadah puasa selama sebulan penuh. Ya puasa tentunya gak yang terlalu gimana, gak terlalu yang fokus banget, karena bulan Ramadhan ya memang sudah semestinya kita berpuasa. Jadi menyiapkan diri saja selama sebulan beribadah," tuturnya.
Apa sih sebenarnya makna Ramadhan bagi Naga? "Ramadhan ya kalau buat kita kembali lagi yang namanya beribadah. Mungkin dari tahun belakangan yang selalu disibukkan dengan Ramadhan satu bulan itu mengingatkan kembali untuk beribadah kembali. Dan mudah-mudahan bisa mempertahankan untuk ibadah selama satu tahun ke depan," papar lelaki kelahiran Pekanbaru, Riau, itu.
Sementara, kesibukan grup Lyla saat ini, menurut Naga, adalah proses recording album kedua, yang telah memasuki tahap 80%. Rencananya, kalau tak ada aral melintang, album kedua Lyla akan dirilis usah lebaran tahun ini. Lalu apakah mereka tak berniat membuat album religi?
"Gak ada, gak apa-apa sih, memang sudah ada yang lebih bagus aja. Sudah ada mas Opick, Nidji. Kalau buat aku sih belum siap aja, bukan hanya untuk mengejar komersil semata aja sih, harus ada penjiwaan, dsb. Karena di situ ada sisi dakwahnya lewat lagu," katanya bijak.
Dan bicara soal pengalaman manis di bulan Ramadhan, Naga sempat bercerita bahwa saat kecil bulu matanya pernah habis lantaran terbakar saat bermain meriam-meriaman.
"Dulu aku masih kecil kan di Kalimantan, setiap bulan puasa itu ada permainan meriam-meriaman pakai bambu, perang-perangan antar kampung gitu. Akhirnya saking serunya, bulu mata sampai kebakar. Hilang dah semua bulu mata," pungkasnya.
diambil dari :http://id-id.facebook.com/note.php?note_id=124842794228280